Monday, May 14, 2007

Organic Vegetables-Melly Manuhutu

Pukul 12 siang, di kios mungil di bilangan Jakarta Selatan, Melly Manuhutu nampak sibuk mengemas sayuran-sayuran segar sesuai daftar pesanan yang tercantum di salah satu dinding ruangan berukuran 3m x 3 m itu. Organic Vegetables, itulah bisnis yang hampir 4 tahun ini Melly jalani. Berawal dari kebutuhannya akan makanan organik, kini Melly serius menjalani bisnis ini.

Melly merasakan sendiri khasiat dari mengkonsumsi sayuran organik. Sampai menginjak usia 25 tahun, wanita berambut ikal ini sering terserang penyakit seperti pilek dan batuk, daya tahan tubuhnya lemah terhadap perubahan cuaca. Namun setelah mengikuti saran dokter untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bervitamin tinggi, Melly tak lagi mudah terserang penyakit.

“Makanan organik itu kandungan vitaminnya tinggi dibandingkan dengan makanan yang sudah terkontaminasi bahan-bahan kimia, makanya badan jadi lebih sehat, dan efeknya bagus juga untuk kulit, kelihatannya jadi lebih segar, dan rasanya juga lebih enak loh,” ujar wanita berdarah Ambon ini.

Awalnya Melly mengenal makanan organik hanya terbatas sayuran saja, tapi ketertarikannya terhadap hal tersebut membuat dia mencari tahu banyak hal mengenai bahan-bahan makanan organik, sampai akhirnya dia juga mengkonsumsi beras, telur ayam, sampai kecap yang terbuat dari bahan-bahan organik.

“ Saya taunya dari petani dekat rumah, kalau ternyata makanan organik itu bukan hanya sayuran,” Melly menambahkan.

Tempat tinggalnya bersama Prakaca Kasmir, sang suami, dekat dengan perkebunan organik, hampir setiap hari Melly melihat petani yang sedang panen sayuran membuatnya tertarik untuk membantu memasarkan sayuran-sayuran tersebut, bahkan sering pula Melly turun langsung ke kebun untuk memilih sendiri sayuran yang diinginkannya.

“ Awalnya saya hanya menawarkan jasa pemesanan sayuran organik kepada teman-teman saja, tapi ternyata banyak juga yang berminat karena pasokan sayuran organik masih susah didapat dan harganya lebih mahal dari harga sayur biasa, akhirnya tahun 2003 saya memutuskan untuk buka toko, dan sebisa mungkin dengan harga yang tidak terlalu tinggi,” ujar ibu satu putri itu.

Setiap pagi Melly memilih sayuran yang akan dibawa ke toko sayuran organik miliknya. Perjalanan Cisarua-Jakarta yang setiap hari harus ditempuhnya tidak menjadi alasan bagi wanita hitam manis ini menghentikan usahanya, dia tidak ingin mengecewakan para pelanggannya yang selalu membutuhkan supply sayuran organik dari tokonya, mulai dari bayam, brokoli, jagung, buncis, wortel, tomat, hingga bawang merah dan bawang putih. Di toko ini juga tersedia beras, sereal dan juga kecap organik.

Menurut Melly, kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Walaupun toko organik miliknya bukanlah toko besar tetapi Ibu dari Kacame Lyv Prakaca ini selalu mengutamakan kualitas. Sayuran-sayuran yang dijual di toko miliknya selalu baru, dan semuanya produk lokal sehingga harganya tidak terlalu tinggi.

Saat ini Melly tidak hanya bermitra dengan perkebunan di cisarua, untuk beras organik dan kecap mendapat pasokan dari Jawa Tengah, dan untuk ayam dan telur organik Melly mempercayakan kepada peternakan di Jagakarsa.

Wanita yang mengawali kariernya di jajaran selebritis Indonesia lewat pemilihan Gadis Sampul tahun 1990 ini berusaha keras mempopulerkan makanan organik di kalangan rekan se-profesinya maupun ke masyarakat luas.

Ngga mudah loh mengajak orang lain untuk mengkonsumsi makanan organik, karena banyak orang yang berpikiran makan sayur itu kan ngga enak, apalagi sekarang ini kan banyak orang yang sudah ketergantungan dengan junk food yang rasanya jauh lebih enak padahal kandungan gizinya sedikit.” Ungkap penyanyi yang bercita-cita ingin menjadi Dokter ini.

Melly tidak memungkiri bahwa bisnis yang sedang dia jalani belum mengalami kemajuan yang melesat, saat ini potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri sangat kecil, hanya terbatas pada masyarakat menengah ke atas. Belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik, dan perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan agrokimia, membuat petani enggan memproduksi komoditas tersebut. Hal ini menyebabkan pengadaan bahan-bahan organik masih sangat minim. Kebanyakan petani menggunakan pestisida, insektisida, dan pupuk-pupuk berbahan kimia demi mendapatkan hasil panen yang lebih bagus penampakan luarnya, dan demi menghindari serangan hama.

Walaupun demikian bungsu dari empat bersaudara ini yakin prospek kedepannya akan semakin baik jika semakin banyak masyarakat yang mengerti akan khasiat makanan organik.

Tahun 2005 Melly menulis sebuah buku berjudul Bertanam Sayuran Organik bersama Melly Manuhutu. Dengan profesinya sebagai public figure, Melly berharap bisa memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia.

“Saya pengen punya toko organik yang besar dan lengkap, dan semuanya lokal, mungkin Pemerintah bisa lebih serius untuk mengenalkan kepada masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan bebas dari bahan-bahan kimia yang bisa merusak tubuh kita, ” ujar Melly yang kini tengah mengandung anak keduanya.

Melly berharap tahun depan dia sudah bisa membuka toko organik yang besar dan lengkap seperti impiannya. Untuk mewujudkannya, saat ini Melly sedang giat mencari tahu lebih banyak lagi mengenai bahan pangan organik dari Indonesia. Jika sebelumnya produk gula dan garam organik hanya di dapat dari luar negeri, Melly optimis tahun ini bisa menyediakan produk gula dari dalam negeri.

“ Saya sudah ketemu dengan petani tebu di Indonesia, dia sedang berupaya membuat produk gula tebu organik, mungkin akhir tahun ini bisa panen dan diproduksi,” ujar Melly dengan wajah sumringah.

Selain itu, Melly juga berencana akan menyediakan daging sapi organik, tetapi saat ini belum banyak orang yang tahu dan yakin dengan kualitas, rasa, serta keaslian daging sapi organik tersebut, apakah benar-benar menggunakan pakan yang organik atau tidak. Namun Melly tidak menyerah untuk meyakinkan para pelanggannya agar mengkonsumsi juga daging sapi organik karena rasa dan kesehatannya terjamin.

Ada kepuasan tersendiri bagi Melly jika mengetahui produk-produk organik yang baru, apalagi jika dia bisa membagi informasi tersebut kepada para pelanggannya. Dia hanya ingin menambah variasi makanan organik yang bisa di konsumsi oleh orang-orang yang mementingkan kesehatan seperti dirinya. Hal itulah yang membuat wanita yang berusia 32 tahun ini bertahan di bisnis organik, bukan berharap keuntungan yang besar semata.

“ Ini tuh istilahnya bisnis idealis, butuh mental dua kali lipat untuk bertahan di bisnis ini, saya ngga’ terlalu memikirkan mengenai keuntungan dari bisnis ini, saya cuma’ pengen membuat orang lain sehat sebisa saya,” ujar Melly yang mengaku sabar dengan bisnis ini.

Berkat kesabaran dan ketekunannya itulah, Melly mendapatkan penghargaan dari Departemen Pertanian sebagai orang yang mempopulerkan makanan organik dalam “Enterpreuneur Agribusiness Award 2004”. Tentu saja Melly tidak pernah berharap mendapatkan penghargaan atas usahanya itu, karena semua yang dia lakukan hanya ingin membuat orang lain sadar akan pentingnya makanan sehat.

Penyanyi yang sudah merilis 3 album ini juga menerapkan kebutuhan akan makanan sehat kepada seluruh anggota keluarganya, termasuk putrinya yang baru berusia 18 bulan. Sejak dalam kandungan Kacamei sudah terbiasa dengan makanan organik yang dikonsumsi oleh sang bunda. Setelah usianya cukup untuk mengkonsumsi makanan selain ASI, Kacamei dibiasakan juga untuk mengkonsumsi makanan organik, mulai dari nasi, sayur, telur dan juga buah.

“ Untungnya anak saya ngga’ rewel soal makanan, mungkin karena terbiasa dengan makanan organik dari masa kandungan, sekarang ini dia jadi suka makan sayuran, ngga’ pilih-pilih seperti anak kecil pada umumnya, jadi saya yakin walaupun perawakan anak saya kecil, bukan berarti dia tidak sehat, karena pasokan gizinya selalu saya perhatikan, buktinya dia jarang sakit, ” ujar Melly.

“ Tapi saya heran, kehamilan saya yang kedua ini saya pengen makan daging terus, bawaan orok kali ya...” tambah Melly sambil tersenyum.

Walaupun demikian, Melly tetap mengkonsumsi makanan organik dan menjaga keseimbangan gizi pada makanan yang dia konsumsi. Terlepas dari laki-laki atau perempuan, yang jelas Melly ingin anak yang sudah 5 bulan berada dalam kandungannya itu sehat, normal dan terbiasa dengan makanan organik seperti putri pertamanya.

Perhatian yang penuh terhadap keluarganya membuat Melly tidak lagi terlihat di dunia entertaint . Sejak kehamilannya yang pertama, Melly beristirahat total dari aktifitasnya di dunia hiburan. Tetapi Melly berjanji setelah anak keduanya lahir nanti, dia akan meneruskan kembali karier yang sempat tertunda.

“ Mudah-mudahan tahun depan saya bisa mulai nyanyi lagi, soalnya banyak juga yang udah nanyain dan minta saya tampil lagi,” ujar penyanyi yang ingin menyelesaikan kontraknya dengan SonyBmg untuk album berikutnya ini.


Oleh: Indri Widyanti Guli

1 comment:

Indri Guli said...

Ini artikel pertama sy yang masuk ke majalah BRAGA edisi 1 Bulan Mei, selain satu artikel keroyokan bareng Dina membahas Bioenergi...
Ngga banyak halangan yang berarti sewaktu wawancara maupun membuat tulisan ini, yaa...walaupun sempat grogi dan gatau mau nanya apa waktu berhadapan langsung dengan Melly Manuhutu, secara sebelumnya sy belum pernah ngobrol sama selebritis :p
Tulisan ini juga ngga terlalu banyak proses editing, kata Mas Agus selaku editor sih tulisannya bagus untuk ukuran orang yg baru belajar menulis artikel.
GR juga sih dengan respon dari editor dan redaktur kaya' gitu, yang pasti jadi tambah semangat buat nulis yg berikutnya...